Pada awal hingga pertengahan ’90-an, ketika sistem apartheid Afrika Selatan sedang sekarat, empat fotografer – Greg Marinovich, Kevin Carter, Ken Oosterbroek, dan João Silva – yang terikat oleh persahabatan dan tujuan hidup, bekerja sama untuk mencatat kekerasan dan pergolakan menjelang terpilihnya Nelson Mandela sebagai presiden pada tahun 1994. Pekerjaan mereka penuh risiko dan berbahaya, bahkan berpotensi fatal, karena mereka menempatkan diri di tengah bentrokan yang kacau antara pasukan yang didukung pemerintah (termasuk pejuang Zulu Inkatha) dan mereka yang mendukung Kongres Nasional Afrika pimpinan Mandela.